Thursday, March 22, 2007

Kisah Nini



*Part V – Roller Coaster*
Kamis, 11 Januari 2007


Aku masuk kantor.. tapi deg-deg-an sepanjang hari. Tensi Nini terus tinggi, sampai 172/114.

Jam 5 sore Papa SMS, bilang agar keluarga segera ke RSPI, kondisi Nini memburuk. Aku langsung berangkat dengan Oom dari kantor. Katanya Nini di CT-scan lagi untuk melihat kondisinya.

Sesampai di RS (yang lagi-lagi dengan buru-buru dan perasaan tak menentu), ternyata CT-scan sudah selesai. Hasilnya, betul seperti dugaan dokter bahwa ada cairan otak yang tak tersalurkan. Untuk itu perlu dilakukan tindakan operasi kecil, untuk membuat saluran pembuangan cairan otak tersebut.

Aduuuh,, lemes rasanya.. minggu ini betul-betul seperti naik roller coaster.. setelah beberapa hari ‘cooling down’ dan harapan muncul, sekarang kita kembali ke keadaan tak menentu itu lagi. Menurut dokter itu operasi kecil dan yang akan operasi sudah melakukan operasi ini ratusan kali. Iya, tapi dengan kondisi Nini seperti saat itu, pasti lebih berat kan..

Saat itu, Nini sudah tak sadarkan diri lagi… uugh, sedihnyaa…

Sekitar jam 19.00 keluarga sudah menandatangani surat persetujuan untuk dilakukan operasi dan Nini dipersiapkan untuk operasi. Mama tak tahan untuk tak menangis, saat dia menengok Nini, Nini sedang ‘digunduli’ rambutnya. Rambut Nini yang menjadi kesayangan Nini,, yang dalam usia 79 tahun rambutnya masih panjang dan nggak pernah mau dipotong pendek - lebih dari sebahu, masih lebat dan bisa dikepang dan digelung, masih separuh dari rambutnya berwarna hitam karena rajin diberi minyak perawatan rambut… Aku langsung menuju ruangan Nini dan kuminta rambut Nini dari suster, untuk kubawa pulang.

Akhirnya, operasi dilakukan malam itu juga, sekitar pukul 20.45. seluruh keluarga sudah berkumpul. Sedih dan takut bercampur. Semua hening dalam doanya masing-masing.
Operasi selesai sekitar pukul 22.00.

Alhamdulillah semua berjalan lancar. Nini kembali ke ruang ICCU, tapi tetap tak sadarkan diri.

Sebagian besar menunggu di rumah sakit sampai malam betul.. Bulik Niniek seperti biasa, menginap di rumah sakit bersama Oom Arifin. Sejak hari pertama, dia nggak pernah mau pulang. Pulang hanya untuk ambil baju dan mandi.

No comments: